NGAJI KEBANGSAAN KKN 01 IAINU TUBAN: MALAM TIRAKATAN SEBAGAI PENGUATAN KEARIFAN LOKAL DI DUSUN KAJORAN, DESA MARGOREJO, KECAMATAN KEREK

Margorejo, 17 Agustus 2024

bertempat di Dusun Kajoran, Desa Margorejo, Kecamatan Kerek telah dilaksanakan acara Ngaji Kebangsaan dalam rangka Malam Tirakatan sebagai bagian dari pelestarian kearifan lokal. Acara ini dihadiri oleh segenap Mahasiswa KKN 01 IAINU Tuban dan warga Dusun Kajoran serta tokoh masyarakat setempat.

Tirakatan sebuah istilah dalam bahasa jawa, merujuk pada tradisi atau acara yang diadakan menjelang momen besar, tak terkecuali perayaan malam 17 agustus. Malam tirakatan umumnya diisi dengan rangkaian syukuran, doa dan instrospeksi, akan tetapi di Kajoran tirakatan menjadi lebih hidup dengan sentuhan seni religi yang memukau yaitu Grub Hadrah MDS Rijalul Ansor yang mengawali acara dengan berbagai lantunan sholawat. Tetapi tak hanya itu, beberapa lagu-lagu wajib nasional juga dinyanyikan dan diiringi musik hadrah yang mana dapat mengajak para warga untuk antusias ikut bernyanyi sebagai bentuk semangat nasionalisme dan cinta tanah air.

Setelah itu, rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh Saudara Sugeng Eko Prasetyo, selaku Ketua Pelaksana yang menyampaikan pentingnya Malam Tirakatan sebagai tradisi yang telah turun-temurun dilaksanakan oleh warga untuk memohon keberkahan dan perlindungan bagi desa. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an oleh salah satu anggota KKN 01 IAINU Tuban yang diikuti dengan tausiyah kebangsaan yang disampaikan oleh K. Ahmad Atiqullah, M.Pd. dari Kecamatan Kerek.

Dalam tausiyahnya, K. Ahmad Atiqullah menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada. Beliau juga mengajak masyarakat untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan menjadikan Ngaji Kebangsaan sebagai sarana memperkuat rasa cinta tanah air. Beliau juga menyampaikan “Semua ini dilakukan untuk mewujudkan kemerdekaan sesungguhnya bagi Indonesia. Di baliknya, terkandung tujuan agar generasi muda tidak melupakan jasa-jasa pahlawan. Membangun persatuan dan kesatuan, mengedepankan nilai-nilai Pancasila, serta menghormati warisan nenek moyang Nusantara."

Tirakatan malam itu menjadi lentera yang menerangi jalan menuju kemerdekaan sejati, semangat dan kearifan lokal berpadu harmonis, memberikan cerminan yang memukau bagi Indonesia yang lebih baik di masa depan. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh K. Ahmad Atiqullah, diikuti dengan ramah tamah dan tumpengan sebagai simbol rasa syukur warga Dusun Kajoran. Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Penulis: M. Isal Bastomi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama